Lost Saga

Lost Saga

Rabu, 16 Mei 2012

Kemenhub: Parasut di Sukhoi Cuma 1, untuk Logistik Bukan untuk Terjun

Kemenhub: Parasut di Sukhoi Cuma 1, untuk Logistik Bukan untuk Terjun

Septiana Ledysia - detikNews
Rabu, 16/05/2012 15:25 WIB
Browser anda tidak mendukung iFrame
Dirjen Hubud Kemenhub Hery Bhakti (dok detikcom)
Jakarta KNKT Rusia telah mengkonfirmasi bahwa memang ada parasut dalam pesawat Sukhoi Superjet 100 yang kecelakaan di Gunung Salak. Parasut itu cuma 1 dan untuk keperluan logistik, bukan untuk terjun.

"Kan sudah dijelaskan, dia cuma ada 1 parasut saja. Parasut untuk emergency bukan untuk orang. Itu untuk logistik, saya belum tahu persis diletakkan di mananya," jelas Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubud Kemenhub) Herry Bhakti S Gumay.

Hal itu disampaikan Herry usai diskusi tentang 'Kepemilikan dan Pendaftaran Pesawat Udara pada Perusahaan Angkutan Udara' di Hotel Millennium Sirih, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2012).

Ketika ditanya apa lazimnya pesawat untuk demo dilengkapi dengan parasut, Herry menegaskan, "Ini untuk logistik, bukan dia untuk terjun atau ada pelontar."

Sebelumnya KNKT Rusia mengkonfirmasi keberadaan parasut itu. "Berkaitan dengan parasut yang ditemukan itu berada dalam boks suatu kontainer dalam pesawat yang digunakan jika pesawat harus mendarat secara darurat," ujar anggota KNKT Rusia, Sergey Korostiev.

Hal itu disampaikan Sergey dalam bahasa Rusia dan diterjemahkan oleh seorang interpreter dari Kedubes Rusia di Jakarta, saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Selasa (15/5/2012).

Akibat ledakan, sambungnya, spare part pesawat ikut terlontar ke beberapa titik. Saat itulah, boks penyimpan survival kit terbuka, dan isinya berhamburan.

Dijelaskan Sergey, parasut itu bersama dengan perlengkapan lain, seperti makanan, disiapkan sebagai survival kit saat pesawat mendarat darurat.

"Akibat banyak spare part pesawat yang jatuh, lalu terbuka," imbuh Sergey.

Kepala Basarnas Marsdya Daryatmo ikut menegaskan bahwa parasut memang ada dalam pesawat tersebut. Namun dia tidak tahu berapa jumpah parasut yang disiapkan. Dia tidak bisa memastikan apakah kontainer berisi survival kit itu dekat atau jauh dari pilot.

"Parasut itu memang ada, tetapi bukan untuk loncatnya pilot, tetapi sebagai survival kit apabila pesawat mengalami kondisi darurat, tidak terjangkau oleh siapa pun. Sebenarnya survival kit itu ada dalam suatu kontainer yang dibungkus parasut. Karena ada impak ledakan, jadi parasut itu terlihat sepeti menempel di pohon," terang Daryatmo.

Sebelumnya, 7 personel Kopassus yang berhasil menuruni tebing curam dalam proses membuka jalur dan evakuasi, menemukan jasad seorang pria berkewarganegaraan asing yang tergantung dengan parasut di pohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar